Mau Mulai Bisnis Frozen Food? Simak
Inspirasi dan Tipsnya!
Bisnis frozen food semakin menjamur karena faktor kebutuhan dari semua segmen pasar, terutama di kota-kota besar. Tingkat konsumsinya meningkat karena produk frozen food sangat dibutuhkan di era modern dimana masyarakat menginginkan makanan yang mudah disajikan, praktis, dan ekonomis.
Selain itu keuntungan stok makanan beku selain praktis adalah umur simpannya panjang sehingga bisa menjadi persediaan lauk atau camilan yang tahan lama dan dapat disajikan kapan saja.

Keuntungan Bisnis Frozen Food
Bagi pengusaha, produksi frozen food juga menguntungkan karena dapat diproduksi dalam jumlah besar. Bagi Anda yang tertarik sebagai produsen makanan beku bisa menargetkan kalangan luas. Berikut beberapa keuntungan berbisnis makanan beku.
1. Permintaan pasar yang luas dan stabil.
Frozen food cocok untuk hampir semua segmen pasar dengan permintaan pasar yang cenderung stabil. Makanan siap saji yang dibekukan ini sangat di kalangan keluarga, pelajar, pekerja, dan mereka yang membutuhkan makanan dengan proses singkat dan mudah.
2. Operasional produksi lebih efisien.
Produk makanan beku dapat diproduksi dalam jumlah besar sehingga lebih efisien dalam hal waktu. Hasilnya dapat langsung dibekukan dan didistribusikan ke berbagai tempat dengan transportasi pendingin untuk menjaga keamanan produk.
3. Umur simpan yang panjang.
Ketimbang makanan segar, produk frozen food memiliki umur simpan lebih lama karena disimpan dalam keadaan beku.
4. Distribusi produk yang mudah.
Distribusi produk fleksibel dan dapat dikirim ke berbagai daerah menggunakan transportasi pendingin atau kendaraan freezer. Dengan begitu Anda dapat menjangkau pasar yang lebih luas tanpa khawatir dengan keamanan produk.
5. Produk fleksibel dan mudah divariasikan.
Frozen food sangat fleksibel untuk divariasikan sesuai dengan tren dan permintaan pasar. Misalnya produk chicken katsu dapat divariasikan menjadi chicken cordon bleu dengan menambahkan irisan smoked beef dan irisan keju ke dalamnya. Atau Anda bisa memproduksi frozen bolognaise sekaligus membuat frozen lasagna.
6. Pasar yang fleksibel dan luas.
Produk frozen food dapat dipasarkan ke agen atau reseller, marketplace, hingga pasar tradisional. Peluang ini memberi kesempatan Anda untuk melebarkan sayap bisnis Anda.

Kelemahan Bisnis FrozenFood
Meski memiliki peluang besar dan fleksibilitas, ada beberapa kelemahan bisnis frozen food yang wajib Anda pertimbangkan dengan serius. Anda wajib menaruh perhatian besar pada faktor di bawah ini agar tidak memengaruhi kualitas produk sekaligus kelangsungan bisnis.
1. Ketergantungan pada cold chain
Salah satu kelemahan paling krusial adalah sangat bergantung pada cold chain atau sistem logistik yang wajib menjaga produk tetap pada suhu rendah yang terkontrol dimulai dari produksi, penyimpanan, transportasi, hingga sampai ke tangan konsumen.
Frozen food membutuhkan daya listrik yang stabil untuk menjaga suhu freezer tetap optimal. Dengan adanya risiko pemadaman listrik yang berpotensi menyebabkan produk mencair atau rusak, Anda dituntut untuk berinvestasi genset atau sistem listrik cadangan lainnya.
2. Biaya listrik yang tinggi
Freezer, terutama yang berukuran besar, mengonsumsi banyak energi. Ini berarti biaya operasional untuk listrik untuk usaha frozen food akan jauh lebih tinggi ketimbang bisnis makanan non-beku.
3. Risiko perubahan hingga kerusakan produk
Jika suhu penyimpanan atau transportasi selama distribusi tidak terjaga, produk bisa mencair dan kemudian saat dibekukan kembali akan disertai kristal es pada produk yang dapat merusak tekstur, rasa, atau bahkan kualitasnya.
4. Tantangan logistik dan distribusi
Untuk usaha skala menengah hingga besar, Anda membutuhkan transportasi khusus seperti refrigerated vehicle atau kemasan khusus dengan gel es untuk pengiriman. Penggunaan jasa pengiriman instan juga sering kali menjadi pilihan, namun biayanya bisa lebih mahal.
5. Persaingan yang Ketat
Bisnis frozen food terbilang mudah dan murah untuk dimulai, sehingga jumlah pesaingnya sangat banyak, mulai dari produsen rumahan, distributor kecil, hingga supermarket besar. Agar bisa bersaing, Anda wajib menciptakan produk yang memiliki nilai lebih dari segi variasi, rasa, kualitas, dan lainnya.
6. Manajemen stok dan kedaluwarsa
Meski produk beku memiliki umur simpan panjang lama, manajemen stok tetap menjadi tantangan. Anda wajib menerapkan sistem FIFO (First in First Out) dan mengedukasi staff agar tak lengah dalam memantau tanggal kedaluarsa, apalagi bila produksi Anda berskala besar.

Modal Usaha Frozen Food
Sebagai gambaran sederhana, modal usaha frozen food dapat dikelompokkan menjadi modal investasi awal dan modal operasional. Berikut penjelasan singkatnya:
1. Modal investasi awal
Kebutuhan ini merupakan biaya yang dikeluarkan di awal dan bersifat jangka panjang. Seperti peralatan produksi, pengemasan, hingga penyimpanan.
Alat produksi: Biaya ini dialokasikan untuk kebutuhan produksi seperti chopper, food processor, meat mincer, timbangan, panci, pisau, grinder, panci pengukus, wajan, pisau, dan kebutuhan produksi lainnya. Semua alat tersebut memiliki harga bervariasi dan dapat disesuaikan dengan bujet dan kebutuhan Anda.
Vacuum sealer: Selain berfungsi untuk menyegel kemasan, vacuum sealer bermanfaat untuk membuat kemasan kedap udara sehingga dapat menjaga kualitas dan memperpanjang masa simpan. Harganya bervariasi dimulai dari 100 ribu rupiah hingga jutaan rupiah.
Freezer: Bisnis produk frozen food sangat bergantung pada chest freezer. Anda bisa memilih model upright freezer atau showcase freezer yang memudahkan konsumen untuk melihat produk Anda.Harganya dapat berkisar dari 2 juta rupiah hingga puluhan juta rupiah tergantung kapasitas dan mereknya. Sesuaikan kapasitas freezer dengan kapasitas produksi dan variasi produk Anda.
Peningkatan daya listrik: Konsumsi listrik freezer cukup besar apalagi bila Anda membutuhkan banyak freezer untuk kebutuhan logistik. Jika daya listrik di tempat usaha tak mencukupi, Anda mungkin perlu mengajukan penambahan daya ke PLN, yang juga memerlukan biaya.
2. Modal operasional
Atau yang juga disebut modal tetap merupakan biaya yang dikeluarkan secara rutin atau setiap produksi. Biaya ini umumnya meliputi:
Bahan baku: Kebutuhan utama untuk produk frozen food seperti daging, ikan, seafood, tepung, bumbu, minyak, hingga bahan-bahan tambahan lainnya.
Kemasan: Plastik kemasan, label, hingga kardus atau tas belanja untuk konsumen.
Biaya marketing: Bujet untuk promosi di media sosial, foto produk, iklan, atau kegiatan promosi lain yang dilakukan.
Biaya bulanan: Biaya rutin seperti listrik, internet, transportasi, hingga gaji karyawan.
Tips dan Strategi Sukses Berbisnis Frozen Food
Bagi Anda yang baru melirik makanan beku sebagai konsep usaha, simak beberapa tips untuk menjadikan produk frozen food Anda laris manis.

1. Pilih produk yang mudah diproduksi dan banyak peminatnya.
Anda bisa berkreasi dengan berbagai produk yang sudah populer di kalangan masyarakat. Misalnya bakso, siomay, nugget ayam, dimsum, pastel, pempek, risoles, dan lainnya. Beri nilai lebih pada produk Anda, misalnya mengandung lebih banyak bahan segar, cita rasa unik, atau bebas pengawet.
2. Gunakan bahan segar dan berkualitas.
Pemilihan bahan segar dan berkualitas baik sebagai bahan utama produk Anda sangat menentukan hasil akhir produk. Dengan bahan baku segar, tak hanya menjaga rasa tetapi juga menjadi daya saing produk Anda dengan produk kompetitor. Anda dapat menjaga kualitas rasa dengan berbagai piihan produk Unilever Food Solutions. Misalnya Royco Bumbu Pelezat Serbaguna Rasa Ayam, Royco Bumbu Pelezat Serbaguna Rasa Sapi, dan Knorr Beef Seasoning Powder.
3. Ciptakan standar operasional produksi.
Dimulai dari proses penanganan bahan baku hingga produksi, Anda wajib menciptakan dan menerapkan standar operasional demi menjaga kualitas produk. Gunakan standar kebersihan tinggi selama produksi untuk mencegah kontaminasi hingga kerusakan produk.
4. Kemas produk dalam kemasan yang aman.
Pastikan produk sudah melewati proses pengemasan yang aman untuk menjaga kualitas frozen food Anda. Pilih jenis kemasan yang terjamin aman atau tidak mudah rusak. Selain aman, tambahkan nilai jual dengan kemasan yang menarik di mata. Daya tarik produk akan membuat konsumen melirik lalu mempertimbangkan untuk membeli produk Anda.
5. Pastikan produk memiliki informasi penting bagi konsumen.
Masyarakat kini lebih pandai dalam hal memilih makanan yang akan mereka konsumsi. Pastikan Anda menyertakan informasi penting yang berkaitan dengan produk Anda. Seperti komposisi bahan, tanggal kadaluarsa, hingga informasi menyajikan produk.
6. Tetapkan harga yang sesuai dan kompetitif.
Pastikan Anda sudah menghitung keseluruhan biaya produksi hingga distribusi untuk menentukan harga produk. Bandingkan juga dengan produk kompetitor untuk memastikan produk Anda punya daya saing.
7. Jalin kerja sama dengan reseller dan marketplace.
Perluas jaringan distribusi dan pemasaran dengan kerjasama bersama para agen frozen food. Selain itu manfaatkan juga platform marketplace untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
8. Inovasi produk sesuai dengan selera pasar dan kebutuhan konsumen.
Lakukan inovasi secara berkala untuk menjaga konsumen tetap loyal pada merek Anda. Misalnya kreasi produk baru, cita rasa baru, komposisi daging yang lebih banyak, dan lainnya.
Rekomendasi Makanan Frozen Food Untuk Usaha
Selain bakso, nugget, dan makanan olahan lainnya, Anda dapat menjadikan beberapa menu di bawah ini sebagai produk andalan.

1. Ayam Sereh
Ayam bakar tak kalah ideal jadi frozen food selain nugget atau bakso. Anda dapat menargetkan konsumen yang tetap ingin makan real food di tengah-tengah kesibukan mereka. Bumbu serai juga mengandung nilai jual lebih karena cenderung unik dan aromatik.

2. Cireng Jando
Variasi cireng yang tak biasa seperti cireng isi jando ini dapat Anda tawarkan sebagai pembeda di antara cireng bumbu rujak. Beri label kemasan menarik dan pastikan adonan cireng merek Anda kenyal dan tidak alot.

3. Ayam Goreng Lengkuas
Menu ayam goreng populer seperti ayam goreng lengkuas wajib Anda pertimbangkan sebagai ide frozen food rumahan. Masak daging ayam bersama bumbu ungkep lengkuas dan Royco Bumbu Pelezat Serbaguna Rasa Ayam untuk menjamin cita rasanya gurih dan lezat.

4. Chicken Katsu
Menu ayam goreng adalah salah satu yang paling populer sebagai frozen food. Untuk produk premium seperti chicken katsu, Anda juga bisa menargetkan restoran, coffee shop, atau kafe sebagai pelanggan. Tawarkan harga grosir agar para pengusaha tersebut mempertimbangkan produk Anda sebagai salah satu bahan utama menu mereka.

5. Chicken Pop Corn
Selain saran penyajian, Anda juga bisa sertakan resep kreasi dari produk Anda. Misalnya sertakan resep chicken wrap dalam kemasan chicken pop corn Anda. Tambahkan resep lainnya dalam kemasan sehingga menginspirasi konsumen Anda untuk lebih kreatif menyajikan produk.

6. Chicken Wings
Beri variasi pada produk yang fleksibel seperti chicken wings. Beri rasa berbeda selain versi original, misalnya Korean chicken wings, blackpepper chicken, atau cheesy chicken wings.

7. Dimsum Ayam Udang
Untuk konsumen rumahan, dimsum cocok jadi bekal atau camilan. Sementara untuk konsumen berupa restoran, kafe, atau coffee shop, Anda bisa tawarkan dimsum dalam kemasan lebih besar dan harga satuan yang lebih murah. Sertakan cocolan dimsum berupa chili oil atau sambal pedas dengan Knorr Oyster Sauce yang membuat rasa pedasnya lebih ‘balance’ dengan sentuhan manis dan gurih.
Dengan menghadirkan produk berkualitas dan strategi yang tepat, ide bisnis frozen food berpotensi mendatangkan keuntungan bagi Anda. Manfaatkan segala kemudahan yang tersedia di era ini untuk menjangkau pasar yang lebih luas.