10 Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi, Peluang Bisnis Menjanjikan Untuk Pikat Pasar Gen Z
Tingginya minat generasi muda termasuk Gen Z pada kuliner lokal termasuk makanan khas daerah yang dimodifikasi memberi warna baru di dunia bisnis kuliner. Tren ini dipengaruhi meningkatnya apresiasi terhadap budaya lokal, perubahan gaya hidup, dan keinginan generasi muda ini untuk coba sesuatu yang autentik namun tetap kekinian.
Tren yang sangat relevan di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta ini cenderung dinamis dan terbuka terhadap eksplorasi rasa baru. Sebagai pebisnis kuliner, Anda dapat menjadikan gaya hidup urban ini sebagai peluang bisnis potensial untuk masakan Nusantara versi modern.
Inspirasi Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Lanskap kuliner di kota besar sangat beragam dan cenderung memberikan keleluasaan berkreasi. Peluang yang menjanjikan ini dapat jadi tantangan bagi chef muda untuk ciptakan makanan khas daerah yang dimodifikasi dan mengadaptasinya dalam berbagai skala usaha. Berikut inspirasinya:

1. Pisang onde
Camilan tradisional yang punya banyak penggemar seperti pisang goreng tentu akan lebih mudah diterima karena populer dan pasarnya sangat luas. Gorengan pisang onde berselimutkan adonan tepung yang diberi kelapa parut dan gula merah dengan balutan wijen hitam dan putih sehingga hasilkan tekstur dan rasa yang kompleks. Menu ini sangat cocok untuk ide jajanan bazaar, kafe, restoran, atau bahkan kedai camilan.

2. Soto asap
Hidangan sup seperti soto asap memberi warna baru dalam menyantap soto daging. Potongan daging sapi dan paru diberi sensasi smokey lewat proses pengasapan yang pendek agar lebih efisien. Menu ini sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan Gen Z pada comfort food namun dengan gaya dan sensasi rasa yang unik. Ciptakan kuah soto yang gurihnya konsisten lewat Royco Bumbu Serbaguna Rasa Sapi dan Royco Bumbu Serbaguna Rasa Ayam berkat kandungan bahan alaminya.

3. Kroket bistik Solo
Untuk memudahkan proses pengemasan dan pengiriman, pilih hidangan yang mudah dan aman dikemas. Misalnya menu camilan atau snack gurih berupa gorengan. Kroket bistik Solo merupakan perpaduan dari kroket kentang dengan isian daging bistik Solo yang bangkitkan rasa nostalgia.
Ciptakan rasa manis dan gurih dari daging giling yang dimasak dengan Bango Kecap Manis dan hasilkan perpaduan rasa serta warna bistik yang menggugah selera. Karakter rasanya tetap autentik dengan cocolan mustard yang membuat kombinasi rasanya lebih seimbang.

4. Cireng jando
Isian jando masih populer setelah viral lewat jajanan bakcang dengan isi lemak sapi ini. Cireng jando dapat Anda sertakan ke dalam salah satu menu appetizer sebagai teman ngopi atau ngeteh.
Perkaya cireng dengan tumis jando berbumbu medok dari Royco Bumbu Kuning Serbaguna dan Knorr Oyster Sauce. Kolaborasi rasanya bikin street food sederhana ini jadi lebih lezat dan mewah.

5. Sate asam pedas
Saatnya jadi pelopor sate modern selain sate taichan. Sate asam pedas menggabungkan
sate Betawi dan maranggi ke dalam satu sajian. Hadirkan keunikan sate daging ini sebagai menu andalan dalam pilihan main course Anda. Tak hanya cocok untuk restoran atau rumah makan, sate asam pedas ini juga layak jadi menu ala carte di warteg modern Anda. Jangan lupa selalu sediakan Knorr Lime Powder di dapur Anda untuk memberi natural khas jeruk nipis pada olahan daging, ikan, seafood, dan daging ayam.

6. Ayam sereh
Pilih menu rumahan favorit seperti ayam goreng atau ayam bakar untuk dimodifikasi. Misalnya dengan sajikan ayam sereh, yaitu ayam bakar yang dimarinasi dengan bumbu putih dan serai berlimpah. Sertakan ayam panggang dengan bumbu serai ke dalam salah satu warteg modern versi Anda.

7. Opor glow in the dark
Presentasi berbeda dan mewah dari opor glow in the dark sangat cocok menambah daftar hidangan dalam private dining kekinian milik Anda. Semua komponen dalam opor ayam tetap hadir meski disajikan dalam presentasi yang unik dan berbeda. Tentu saja pasar Gen Z dan milenial takkan melewatkan kesempatan untuk pamer sepiring hidangan mewah ini di media sosial mereka.

8. Ayam serundeng maranggi
Menu strategis seperti ayam goreng layak dikembangkan untuk memenuhi selera generasi muda yang haus akan eksplorasi rasa baru. Ayam serundeng maranggi dapat Anda tawarkan dengan menjual cita rasa ayam goreng dengan serundeng yang pedas manisnya bikin nagih.

9. Sate buntel kambing Ponorogo
Sate buntel merupakan sate daging kambing khas Solo yang unik karena dibuat dari daging kambing cincang yang dibungkus dengan jaringan lemak kambing. Menu khas daerah ini dipadukan dengan bumbu kacang sate khas Ponorogo dan disajikan bersama grilled vegetables. Perpaduan unik yang memancing rasa penasaran konsumen Anda.

10. Se’i pizza
Se’i pizza menambah daftar masakan Nusantara yang lezat dijadikan topping pizza selain rendang. Masakan yang diolah dengan metode pengasapan tradisional khas NTT ini dilakukan untuk membuat daging lebih awet. Sejatinya se’i dibuat dari daging rusa, yang kemudian langka dan dilindungi, lalu kemudian diganti menjadi daging babi. Daging asap khas NTT ini fleksibel sehingga dapat diolah dengan bahan baku sapi, atau daging ayam.
Pikat Pasar Lewat Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Sebagai pebisnis kuliner, chef muda memiliki peran penting dalam memadukan masakan Nusantara dengan aspek tren kuliner modern. Bagi konsumen muda, makanan tak hanya sekadar enak, tetapi juga memiliki karakter sekaligus visual yang menarik. Untuk menarik perhatian kalangan muda termasuk Gen Z, berikut beberapa tips dari Unilever Food Solutions.
1. Pahami asal-usul dan filosofi kuliner Indonesia
Selain proses pengolahan, pelajari tentang latar belakang budaya, sejarah, dan resep otentik dari masakan tersebut. Misalnya sebelum memodifikasi se’i, Anda dapat mempelajari latar belakang, bahan baku, dan cita rasa aslinya sekaligus proses memasak daging asap tersebut secara tradisional.

2. Pertahankan karakter asli kuliner lokal
Pastikan tetap menjaga inti rasa, bahan baku, bumbu dasar, atau elemen penting yang cerminkan budaya atau karakter rasanya. Maksimalkan bahan lokal dan bumbu khas, walau teknik masak dan presentasinya berubah. Misalnya untuk menu ketan bakar maranggi yang menggabungkan ketan bakar dengan sate maranggi. Cita rasa beserta bahan baku ketan dengan isian daging sapi bumbu sate maranggi tetap autentik meski disajikan dalam wujud sandwich.
3. Kolaborasikan teknik pengolahan tradisional dengan modern
Gunakan kombinasi teknik memasak pada proses pengolahan untuk memberi wajah baru hidangan tanpa meninggalkan rasa aslinya. Modifikasi teknik memasak ini juga dapat dilakukan untuk memberi presentasi lebih menarik sekaligus menjaga atau menambah nilai gizi makanan tersebut.
Seperti teknik sous-vide, fermentasi modern, smoking, infusing, dan lainnya. Anda juga bisa gunakan teknik pengolahan modern yang sering diaplikasikan di dapur fine dining. Contohnya foaming, spherification technique, gelling, dan lainnya.
4. Sesuaikan produk dengan kebutuhan target pasar
Sesuaikan kreasi makanan khas daerah dengan selera dan gaya hidup target pasar muda. Misalnya lewat penyajian estetik, sentuhan bahan lokal yang eksotis, atau dalam hal kepraktisan. Manfaatkan data demografi lokal untuk menentukan aspek yang relevan dengan anak muda.
5. Maksimalkan produk lokal dan kerjasama dengan petani lokal
Manfaatkan hasil tani lokal, produk UMKM, atau pengrajin lokal (untuk kemasan) demi ciptakan ekosistem bisnis yang saling menguatkan. Anda juga dapat berkolaborasi dengan chef atau komunitas penggiat kuliner lokal demi mengoptimalkan branding bisnis Anda.

6. Diversifikasi masakan dan inovasi menu berkala
Hadirkan produk atau masakan yang bervariasi untuk menambah omzet penjualan. Selain dalam bentuk variasi menu baru, hadirkan dalam versi frozen food atau produk yang dapat dijadikan oleh-oleh untuk jangkau pasar lebih luas. Misalnya cireng kemuning yang ada dalam pilihan camilan, dapat dihadirkan dalam versi frozen untuk oleh-oleh khas usaha Anda. Setiap menciptakan menu baru secara berkala, pastikan Anda selalu sesuaikan dengan selera dan kebutuhan pasar yang selalu berkembang.
Sebagai chef muda, Anda dapat menjembatani tradisi dengan dan modernitas demi ciptakan pengalaman kuliner yang dapat diterima generasi muda bahkan membuka peluang untuk pasar internasional.
Tak sebatas sejalan dengan tren, karya Anda lewat makanan daerah yang dimodifikasi juga merupakan bentuk dukungan terhadap pariwisata kuliner lokal. Evolusi kuliner esensial ini layak dikembangkan demi menjaga warisan kuliner Indonesia tetap lestari dan dicintai oleh generasi mendatang.